NASKAH PIDATO DENGAN TEMA
PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GENERASI
AGAMA DAN BANGSA
(Pimpinan Ranting IPPNU Kedungleper, Bangsri, Jepara)
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
السلا م عليكم ورحمة الله وبر كا ته
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى فَضَّلَ بَنِيْ أَدَمَ بِا لْعِلْمِ وَالْعَمَلِ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَلَى كُلِّ حَالٍ. وَ عَلَى اَلِهِ وَاَصْحَا بِهِ اَصْحَابِ الْكَرَامَةِ وَالْكَمَلْ أمّا بعد
Kepada yang terhormat para dewan juri yang senantiasa
saya muliakan......
Kepada yang terhormat segenap pengurus dan anggota Ancab
IPNU IPPNU.....
Dan tidak ketinggalan pula, kepada rekan-rekanita
kader NU yang sangat saya banggakan...
Marilah
kita bersama-sama mengucapkan rasa syukur kita kepada Allah SWT dengan ucapan
Alhamdulillahirobbil ‘alamin atas hidayah serta inayah NYA yang sangat agung
sehingga kita semua dapat menghadiri majlis perjuangan ini dengan semangat
berjuang dan mengabdi yang membara dan tanpa ada halangan suatu apapun.
Dengan
ucapan Allohumma Sholli ‘ala Sayyidinaa Muhammad..... marilah kita senantiasa
dan tak henti-hentinya menghaturkan sholawat dan salam ke haribaan Nabi Muhammad SAW seraya berharap semoga
Allah melimpahkan rahmatNYA kepada kita dan smeoga Nabi Muhammad SAW berkenan
memberikan syafa’atul udzmah kepada kita nanti.
Alhamdulillah,
bahagia rasanya saya dari IPNU R. Kedungleper diberi waktu dan kesempatan untuk
bertemu dengan rekan-rekanita seperjuangan dalam acara ini untuk menyampaiakan
pidato yang berjudul PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GENERASI
AGAMA DAN BANGSA.
Hadirin
yang saya muliakan!
Negara
Indonesia dari dulu kala dikenal sebagai negara yang beradab. Sebagai negara
dengan mayoritas penduduknya adalah umat islam, terlebih-lebih mayoritas adalah
warga NU, sekali lagi.... mayoritas warganya adalah NU, bangsa kita dikenal
sangat santun dan bermoral. Hal ini dikarenakan nilai-nilai
agama yang masih sangat dijaga dan disakralkan, jauhnya bangsa Indonesia dari
arus globalisasi, dan faktor-faktor lainnya. Dengan nilai akhlak yang sangat
tinggi, bangsa Indonesia bisa mendeklarasikan bahwa kita memang benar-benar
mengimplementasikan tujuan pengutusan Rasulullah SAW yaitu menyempurnakan
akhlak yang baik sebagaimana tertuang dalam hadits nabi.... Innamaa dst.......yang
artinya.....
Tapi keadaan tersebut
hanyalah sejarah saja dan sulit dideteksi dewasa ini. Moral bangsa ini terutama
anak bangsa mengalami kemunduran yang benar-benar memprihatinkan. Pada tahun
2007 Komisi Nasional (KOMNAS) Perlindungan Anak melakukan survey terhadap 4500
remaja di 12 kota besar berkaitan dengan seksualitas. Hasil yang sangat
mengerikan. 97% dari mereka mengaku pernah melihat film porno. 93,7% mengaku
pernah ciuman, oral seks dan petting. Belum lagi tawuran antar pelajar yang
terjadi akhir-akhir ini sangatlah mencerminkan kemunduran moral yang sangat
nyata. Tedensi kurangnya
penanaman nilai-nilai religius dan pendidikan karakter di tubuh bangsa
Indonesia akhir-akhir ini bisa dikatakan sebagai faktor terkuat yang mendukung
terjadinya dekadensi moral.
Tidakkah kita gelisah? Bukankah
ini bukti nyata kehancuran bangsa? Karena hancurnya sebuah bangsa dan peradaban
bermula dari rusaknya moral di kalangan pemudanya, kemudian masyarakatnya,
kemudian para pemimpinnya. Karena pemuda inilah yang nantinya akan menjadi
orangtua, pemegang ilmu dan kekuasaan (pemimpin).
Dekadensi moral anak
bangsa adalah efek negatif yang dibawa oleh teknologi dan arus globalisasi,
selain itu juga disebabkan kurangnya pengawasan dan proteksi serius dari orang tua,
figur-figur masyarakat, tokoh-tokoh bangsa dan aparat pemerintahan. Lantas
bagaimana cara merekonstruksi kembali kejayaan moral bangsa Indonesia? Penguatan
pendidikan moral (moral education) atau pendidikan karakter (character education)
dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang
melanda.
Pendidikan karakter adalah usaha kita secara sengaja dari
seluruh dimensi kehidupan sekolah/madrasah untuk membantu pembentukan karakter
secara optimal. Pendidikan karakter merupakan suatu
konsep dasar yang diterapkan ke dalam pemikiran seseorang untuk menjadikan
akhlak jasmani rohani maupun budi pekerti agar lebih berarti.
Pendidikan karakter haruslah diterapakan ke dalam pikiran
seseorang sejak usia dini, remaja bahkan dewasa, sehingga dapat membentuk
karakter seseorang menjadi lebih bernilai dan bermoral. Pendidikan karakter
diharapkan tidak membentuk siswa yang suka tawuran, nyontek, malas, pornografi,
penyalahgunaan obat-obatan dan lain-lain.
Mengingat konsep
dasarnya mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum, maka tidak ada
penambahan mata pelajaran. Jadi, nilai-nilai dalam pendidikan karakter
diintegrasikan dalam mata pelajaran atau pembiasaan-pembiasaan dengan beragam
cara yang tepat. Di antara metode pembelajaran yang sesuai
adalah metode keteladanan, metode pembiasaan, dan metode pujian dan sanksi.
Ada 18 butir nilai-nilai karakter pendidikan, salah satunya adalah kedisiplinan
dan kejujuran. Kedisiplinan adalah hal
utama untuk mencapai kesuksesan. Disiplin dan jujur memang hanya kata yang
sederhana, tetapi penerapannya dalam keseharian sangatlah sulit.
Semua guru, kepala
sekolah maupun tenaga pendidikan yang lain bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah masing-masing. Dalam upaya merealisasikan pendidikan karakter yang berlangsung secara
nyata bukan hanya wacana dibutuhkan 3 komponen pendukung yaitu : Keluarga, Guru
di sekolah terutama kepala sekolah, dan masyarakat. Pendidikan karakter di
sekolah tidak semata-mata pembelajaran pengetahuan tetapi lebih dari itu
misalnya penanaman moral, nilai-nilai etika, dan estetika dan penerapannya
dikehidupan sehari-hari.
Sebagai orang tua
haruslah menaruh kepedulian yang sangat tinggi terhadap pendidikan karakter
anak-anaknya dan terlibat langsung dalam dunia pendidikan anak demi mencapai
kesempurnaan pendidikan. Jangan sampai orang tua justru menjadi penghambat
upaya-upaya yang dilakukan negara maupun guru. Faktor pendukung lainnya adalah
guru, guru harus dapat memberi tauladan dan pembinaan yang baik sebagai ikon
pahlawan tanpa tanda jasa. Guru terutama kepala sekolah sebagai pemimpin dan
kunci utama keberhasilan pendidikan karakter di sekolah. Kalau dia berniat
berubah menjadi yang lebih baik, maka seterusnya akan menularkan perilaku baik
bagi guru-guru dan murid-muridnya.
Pelaksanan pendidikan
karakter ini tentunya diperlukan kesabaran ekstra bagi seorang guru dalam
berhadapan dengan para siswa. Memang hasil dari pendidikan karakter tidak dapat
dirasakan atau dilihat seketika, karena hal ini memerlukan waktu lama. Maka
dari itu penerapan pendidikan karakter memerlukan kerja sama berbagai pihak.
Hadirin yang saya hormati.....!
Salah satu lembaga pendidikan yang
sangat baik dan berperan penting dalam terwujudnya karakter adalah pondok
pesantren. Karena pesantren mempunyai tiga prinsip pokok yaitu ilmu, amal, dan
ikhlash. Pembelajaran di pesantren memerlukan keyakinan kuat, riyadhah,
kebersihan hati, tatakrama yang luhur dan lainnya. Jika tidak, maka yang
didapat adalah sesuatu yang palsu dan yang bukanlah santri sholeh melainkan
santri mbeling, Naudzubillahimindzalik......! Pesantren merupakan satu-satunya
pendidikan agama yang berhasil melahirkan ulama-ulama hebat di Indonesia. Kita
tentunya tahu bahwa beliau adalah pewaris nabi sang penyempurna akhlak.
Maka dari itu bersungguh-sunnguhlah wahai para
santri...!
Tanamkan dalam diri kita bahwa jiwa dan raga selamanya
adalah santri...!
Karena mantan santri itu lebih berbahaya dari pada mantan
preman.... betul?
Marilah kita
bersama-sama bergandengan tangan untuk mewujudkan pendidikan karakter. Prinsip
3 M dari saya adalah Mulai dari diri sendiri, mulai dari hal kecil, dan mulia
dari sekarang. Semoga spendidikan di negeri ini akan bertambah maju demi
masa depan generasi penerus bangsa ini.
Demikianlah
pidato saya, saya memohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan, baik tutur
kata dan perilaku karena saya hanya manusia biasa yang jauh dari kesempurnaan
dan terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamu’alaikum
Wr Wb.
mohon izin copy, buat lomba pidato:D
BalasHapuscaranya download bgmna?
BalasHapustrmksh,,,bnyk.sngt mmbantu.
BalasHapustrimakasih...:-)
BalasHapusbisa diberi dalilnyaa
BalasHapus