Rabu, 19 Februari 2014

NASKAH PIDATO DENGAN TEMA PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GENERASI AGAMA DAN BANGSA



NASKAH PIDATO DENGAN TEMA
PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GENERASI AGAMA DAN BANGSA
(Pimpinan  Ranting IPPNU Kedungleper, Bangsri, Jepara)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

السلا م عليكم ورحمة الله وبر كا ته
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى فَضَّلَ بَنِيْ أَدَمَ بِا لْعِلْمِ وَالْعَمَلِ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَلَى كُلِّ حَالٍ. وَ عَلَى اَلِهِ وَاَصْحَا بِهِ اَصْحَابِ الْكَرَامَةِ وَالْكَمَلْ أمّا بعد

Kepada yang terhormat para dewan juri yang senantiasa saya muliakan......
Kepada yang terhormat segenap pengurus dan anggota Ancab IPNU IPPNU.....
Dan tidak ketinggalan pula, kepada rekan-rekanita kader NU yang sangat saya banggakan...
            Marilah kita bersama-sama mengucapkan rasa syukur kita kepada Allah SWT dengan ucapan Alhamdulillahirobbil ‘alamin atas hidayah serta inayah NYA yang sangat agung sehingga kita semua dapat menghadiri majlis perjuangan ini dengan semangat berjuang dan mengabdi yang membara dan tanpa ada halangan suatu apapun.
            Dengan ucapan Allohumma Sholli ‘ala Sayyidinaa Muhammad..... marilah kita senantiasa dan tak henti-hentinya menghaturkan sholawat dan salam ke haribaan  Nabi Muhammad SAW seraya berharap semoga Allah melimpahkan rahmatNYA kepada kita dan smeoga Nabi Muhammad SAW berkenan memberikan syafa’atul udzmah kepada kita nanti.
            Alhamdulillah, bahagia rasanya saya dari IPNU R. Kedungleper diberi waktu dan kesempatan untuk bertemu dengan rekan-rekanita seperjuangan dalam acara ini untuk menyampaiakan pidato yang berjudul PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GENERASI AGAMA DAN BANGSA.
Hadirin yang saya muliakan!
            Negara Indonesia dari dulu kala dikenal sebagai negara yang beradab. Sebagai negara dengan mayoritas penduduknya adalah umat islam, terlebih-lebih mayoritas adalah warga NU, sekali lagi.... mayoritas warganya adalah NU, bangsa kita dikenal sangat santun dan bermoral. Hal ini dikarenakan nilai-nilai agama yang masih sangat dijaga dan disakralkan, jauhnya bangsa Indonesia dari arus globalisasi, dan faktor-faktor lainnya. Dengan nilai akhlak yang sangat tinggi, bangsa Indonesia bisa mendeklarasikan bahwa kita memang benar-benar mengimplementasikan tujuan pengutusan Rasulullah SAW yaitu menyempurnakan akhlak yang baik sebagaimana tertuang dalam hadits nabi.... Innamaa dst.......yang artinya.....
Tapi keadaan tersebut hanyalah sejarah saja dan sulit dideteksi dewasa ini. Moral bangsa ini terutama anak bangsa mengalami kemunduran yang benar-benar memprihatinkan. Pada tahun 2007 Komisi Nasional (KOMNAS) Perlindungan Anak melakukan survey terhadap 4500 remaja di 12 kota besar berkaitan dengan seksualitas. Hasil yang sangat mengerikan. 97% dari mereka mengaku pernah melihat film porno. 93,7% mengaku pernah ciuman, oral seks dan petting. Belum lagi tawuran antar pelajar yang terjadi akhir-akhir ini sangatlah mencerminkan kemunduran moral yang sangat nyata. Tedensi kurangnya penanaman nilai-nilai religius dan pendidikan karakter di tubuh bangsa Indonesia akhir-akhir ini bisa dikatakan sebagai faktor terkuat yang mendukung terjadinya dekadensi moral.
Tidakkah kita gelisah? Bukankah ini bukti nyata kehancuran bangsa? Karena hancurnya sebuah bangsa dan peradaban bermula dari rusaknya moral di kalangan pemudanya, kemudian masyarakatnya, kemudian para pemimpinnya. Karena pemuda inilah yang nantinya akan menjadi orangtua, pemegang ilmu dan kekuasaan (pemimpin).
Dekadensi moral anak bangsa adalah efek negatif yang dibawa oleh teknologi dan arus globalisasi, selain itu juga disebabkan kurangnya pengawasan dan proteksi serius dari orang tua, figur-figur masyarakat, tokoh-tokoh bangsa dan aparat pemerintahan. Lantas bagaimana cara merekonstruksi kembali kejayaan moral bangsa Indonesia? Penguatan pendidikan moral (moral education) atau  pendidikan karakter (character education)  dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda.
Pendidikan karakter adalah  usaha kita secara sengaja dari seluruh dimensi kehidupan sekolah/madrasah untuk membantu pembentukan karakter secara optimal. Pendidikan karakter merupakan suatu konsep dasar yang diterapkan ke dalam pemikiran seseorang untuk menjadikan akhlak jasmani rohani maupun budi pekerti agar lebih berarti.
Pendidikan karakter haruslah diterapakan ke dalam pikiran seseorang sejak usia dini, remaja bahkan dewasa, sehingga dapat membentuk karakter seseorang menjadi lebih bernilai dan bermoral. Pendidikan karakter diharapkan tidak membentuk siswa yang suka tawuran, nyontek, malas, pornografi, penyalahgunaan obat-obatan dan lain-lain.
Mengingat konsep dasarnya mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum, maka tidak ada penambahan mata pelajaran. Jadi, nilai-nilai dalam pendidikan karakter diintegrasikan dalam mata pelajaran atau pembiasaan-pembiasaan dengan beragam cara yang tepat. Di antara metode pembelajaran yang sesuai adalah metode keteladanan,  metode pembiasaan, dan metode pujian dan sanksi. Ada 18 butir nilai-nilai karakter pendidikan, salah satunya adalah kedisiplinan dan kejujuran. Kedisiplinan adalah hal utama untuk mencapai kesuksesan. Disiplin dan jujur memang hanya kata yang sederhana, tetapi penerapannya dalam keseharian sangatlah sulit.
Semua guru, kepala sekolah maupun tenaga pendidikan yang lain bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah masing-masing. Dalam upaya merealisasikan pendidikan karakter yang berlangsung secara nyata bukan hanya wacana dibutuhkan 3 komponen pendukung yaitu : Keluarga, Guru di sekolah terutama kepala sekolah, dan masyarakat. Pendidikan karakter di sekolah tidak semata-mata pembelajaran pengetahuan tetapi lebih dari itu misalnya penanaman moral, nilai-nilai etika, dan estetika dan penerapannya dikehidupan sehari-hari.
Sebagai orang tua haruslah menaruh kepedulian yang sangat tinggi terhadap pendidikan karakter anak-anaknya dan terlibat langsung dalam dunia pendidikan anak demi mencapai kesempurnaan pendidikan. Jangan sampai orang tua justru menjadi penghambat upaya-upaya yang dilakukan negara maupun guru. Faktor pendukung lainnya adalah guru, guru harus dapat memberi tauladan dan pembinaan yang baik sebagai ikon pahlawan tanpa tanda jasa. Guru terutama kepala sekolah sebagai pemimpin dan kunci utama keberhasilan pendidikan karakter di sekolah. Kalau dia berniat berubah menjadi yang lebih baik, maka seterusnya akan menularkan perilaku baik bagi guru-guru dan murid-muridnya.
Pelaksanan pendidikan karakter ini tentunya diperlukan kesabaran ekstra bagi seorang guru dalam berhadapan dengan para siswa. Memang hasil dari pendidikan karakter tidak dapat dirasakan atau dilihat seketika, karena hal ini memerlukan waktu  lama. Maka dari itu penerapan pendidikan karakter memerlukan kerja sama berbagai pihak.
Hadirin yang saya hormati.....!
Salah satu lembaga pendidikan yang sangat baik dan berperan penting dalam terwujudnya karakter adalah pondok pesantren. Karena pesantren mempunyai tiga prinsip pokok yaitu ilmu, amal, dan ikhlash. Pembelajaran di pesantren memerlukan keyakinan kuat, riyadhah, kebersihan hati, tatakrama yang luhur dan lainnya. Jika tidak, maka yang didapat adalah sesuatu yang palsu dan yang bukanlah santri sholeh melainkan santri mbeling, Naudzubillahimindzalik......! Pesantren merupakan satu-satunya pendidikan agama yang berhasil melahirkan ulama-ulama hebat di Indonesia. Kita tentunya tahu bahwa beliau adalah pewaris nabi sang penyempurna akhlak.
Maka dari itu bersungguh-sunnguhlah wahai para santri...!
Tanamkan dalam diri kita bahwa jiwa dan raga selamanya adalah santri...!
Karena mantan santri itu lebih berbahaya dari pada mantan preman.... betul?
Marilah kita bersama-sama bergandengan tangan untuk mewujudkan pendidikan karakter. Prinsip 3 M dari saya adalah Mulai dari diri sendiri, mulai dari hal kecil, dan mulia dari sekarang. Semoga spendidikan di negeri ini akan bertambah maju demi masa depan generasi penerus bangsa ini.
Demikianlah pidato saya, saya memohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan, baik tutur kata dan perilaku karena saya hanya manusia biasa yang jauh dari kesempurnaan dan terima kasih atas perhatiannya.

Wassalamu’alaikum Wr Wb.

5 komentar: